SHORT MOVIE MANUSIA & CINTA KASIH
Sabtu, 26 Januari 2019
Jumat, 25 Januari 2019
Tugas 2 IBD - Analisis Puisi
PUISI
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Karya : Chairil Anwar
Buat: Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
diantara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
1946
ANALISIS PUISI SENJA DI PELABUHAN KECIL – CHAIRIL ANWAR
1. Tema: kedukaan yang mendalam karena kegagalan cinta.
2. Nada: pengarang menceritakan kegagalan cintanya dengan nada ratapan yang
sangat mendalam, karena lukanya benar-benar sangat dalam.
3. Perasaan : pengarang merasakan kesedihan, kedukaan, kesepian, dan
kesendirian itu disebabkan oleh kegagalan cintanya dengan Sri Ayati. Bahkan
sedu tangisnya menggumandang sampai ke pantai ke empat karena kegagalan
cintanya
4. Amanat :
pengarang ingin mengungkapkan kegagalan cintanya yang menyebabkan hatinya sedih
dan tercekam. Kegagalan cintanya yang menyebabkan seseorang seolah-olah
kehilangan segala-galanya. Cinta yang sungguh-sungguh dapat menyebabkan
seseorang memahami apa arti kegagalan secara total.
5. Latar Belakang : sajak ini merupakan luapan hati penyair yang sedih
setelah ditinggal kekasihnya Sri Ayati menikah dengan seorang perwira. Hal ini
merupakan pukulan bagi Chairil karena kekasih yang sangat di sayanginya harus
menikah dengan orang lain.
Kesediahan ini mungkin dirasakan Chairil terlalu mendalam sehingga semua yang ada disekitarnya dirasakan sunyi , kareena larut dalam kesunyian hatinya. Sehingga kedukaan karena cinta tersebut dibuat penyair dengan sangat plastis. Sehingga seakan-akan semua harapan dan keinginan itu hanya malah membuatnya sakit. Karena harapan untuk menjalin cinta dengan Sri Ayati itu akhirnya kandas juga. Sehingga keseluruhan cerita ini merupakan luapan kesedihan penyair.
Chairil biasanya orang yang tegar dan selalu optimis dalam segala hal tetapi dalam puisi ini dia merasa pesimis karena cintanya sudah kandas. Sehingga puisi ini seakan-akan menjadi melankolis karena sajaknya berisi tentang ratapan dan kesedihan Chairil dalam memikirkan nasib yang benar-benar sudah tak bisa lagi dirubah. Tetapi emosi Chairil yang menguasai puisi ini menyebabkan sajaknya tidak terlalu terlihat sedih.
Kesediahan ini mungkin dirasakan Chairil terlalu mendalam sehingga semua yang ada disekitarnya dirasakan sunyi , kareena larut dalam kesunyian hatinya. Sehingga kedukaan karena cinta tersebut dibuat penyair dengan sangat plastis. Sehingga seakan-akan semua harapan dan keinginan itu hanya malah membuatnya sakit. Karena harapan untuk menjalin cinta dengan Sri Ayati itu akhirnya kandas juga. Sehingga keseluruhan cerita ini merupakan luapan kesedihan penyair.
Chairil biasanya orang yang tegar dan selalu optimis dalam segala hal tetapi dalam puisi ini dia merasa pesimis karena cintanya sudah kandas. Sehingga puisi ini seakan-akan menjadi melankolis karena sajaknya berisi tentang ratapan dan kesedihan Chairil dalam memikirkan nasib yang benar-benar sudah tak bisa lagi dirubah. Tetapi emosi Chairil yang menguasai puisi ini menyebabkan sajaknya tidak terlalu terlihat sedih.
6. Sudut pandang : Dipandang
dari sudut pandang tertentu, kekasih sia aku itu begitu menarik bagi si aku.
Ini terlihat dari kalimat “ini kali tidak ada yang mencari cinta”, kalimat ini
sangat jelas menceritakan tentang bagaimana perasaan si aku setelah ditinggal
orang yang dicintainya. Ia pun merasa tidak perlu mencari cinta karena cintanya
telah hilang.
Pada bait kedua, digambarkan tentang perasaan sia aku dalam menjalani
kesendiriaannya. Si aku hanya ditemani sepi dan kelepak elang. Saking
kesepiannya, sampai-samapai si aku mersa air di pantai yang senantiasa
berombak, kini seperti sedang tidur.
Pada bait terakhir, menyatakan tentang kepasrahan si aku menjalani
kehidupannya. Semuanya telah terjadi, si aku berusaha bangkit. Ia berusaha
membangun kembali kehidupan barunya dan mengucapkan selamat jalan pada masa
lalunya.
7. Verifikasi ( rima, ritma, metrum) : Rima akhir setiap bait /ta-ta-ut-ut/ (abab). Ritma berupa ikatan yang
mengikat bait dengan menggunakan keterangan kalimat. Pada bait pertama
menggunakan frasa/ini kali/ pada bait kedua menggunakan /gerimis/ pada bait
ketiga menggunakan /tiada lagi/. Kata pengikat tersebut memunculkan gelombang
irama baru.
Tugas 1 IBD - Analisis Tentang Kebudayaan Luar
Analisis tentang Kebudayaan
Luar
Sudah kita ketahui bersama bahwa
globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang terus
bergerak dalam masyarakat di mana antar individu, antar kelompok, dan antar
negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama
lain yang melintasi batas negara. Globalisasi juga merupakan tantangan besar
bagi setiap negara untuk dapat bersaing mengikuti perkembangan zaman agar dapat
berdiri sejajar dan dipandang oleh bangsa lain. Keadaan ini juga telah terjadi
di Negara kita, Indonesia, yang dapat ditinjau oleh banyaknya warga negara
Indonesia yang mengikuti arus globalisasi terutama dari kebudayaan barat yang
masuk ke Indonesia saat ini semakin berkembang dengan pesat. Misalnya saja dari
semakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan mulai
dari bermusik, kebiasaan clubbing, mewarnai rambut, memakai pakaian sexy,
penggunaan zat adiktif, kelainan seks, bahkan berciuman di tempat umum
sepertinya sudah lumrah di Indonesia. Hal itu tentu saja sangat mempengaruhi
ideologi budaya Indonesia yang dikenal sopan dan berasusila.
Globalisasi menyentuh hampir
seluruh aspek penting kehidupan, menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab dan dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
efek globalisasi itu sendiri guna untuk kepentingan kehidupan. Untuk itu perlu
adanya analisis dan tindakan pencegahan bahkan pembatasan agar dapat menyaring
masuknya budaya-budaya asing ke Indonesia terutama yang tidak sesuai dengan
budaya ketimuran dan yang membawa dampak negatif. Untuk itu, ada beberapa hal
yang harus kita cerna dan pelajari disini. Beberapa pertanyaan yang mungkin
dapat menjawab permasalahan di atas.
Mengapa
budaya asing begitu mudahnya masuk dan terserap oleh Bangsa Indonesia?
Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi adab ketimuran yang sangat baik seperti ramah tamah, sopan santun dan murah senyum. Meskipun demikian bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia dengan tujuan agar dapat mengembangkan pola pikir, gaya hidup dan strategi untuk bersaing mengikuti zaman tanpa harus merusak budaya asli dalam negeri. Selain itu media juga sangat berperan penting dalam penyebaran budaya yang nyata, misalnya saja film, acara televisi, internet (jejaring sosial) serta budaya yang dibawa oleh rakyat Indonesia sendiri yang bekerja, menempuh study dan berlibur di luar negeri. Hal inilah yang membuat budaya asing begitu mudahnya masuk dan terserap oleh bangsa Indonesia yang disadari atau tidak ikut membawa budaya yang malah mencemari budaya asli Indonesia.
Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi adab ketimuran yang sangat baik seperti ramah tamah, sopan santun dan murah senyum. Meskipun demikian bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia dengan tujuan agar dapat mengembangkan pola pikir, gaya hidup dan strategi untuk bersaing mengikuti zaman tanpa harus merusak budaya asli dalam negeri. Selain itu media juga sangat berperan penting dalam penyebaran budaya yang nyata, misalnya saja film, acara televisi, internet (jejaring sosial) serta budaya yang dibawa oleh rakyat Indonesia sendiri yang bekerja, menempuh study dan berlibur di luar negeri. Hal inilah yang membuat budaya asing begitu mudahnya masuk dan terserap oleh bangsa Indonesia yang disadari atau tidak ikut membawa budaya yang malah mencemari budaya asli Indonesia.
Apa
saja contoh perilaku kebarat-baratan ?
Semakin Berkembangnya Teknologi di era
Globalisasi ini membuat Budaya luar dengan mudahnya masuk ke Indonesia, yaitu
melalui media Internet, media massa yang membuat banyaknya informasi tentang
kebudayaan luar banyak di ketahui oleh masyarakat yang semakin berkembang
pesat.
Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya rakyat
Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-mabukan, clubbing,
memakai pakaian ketat, bahkan berciuman di tempat umum seperti sudah lumrah di
Indonesia. Kebudayaan orang-orang barat tersebut sifatnya
negatif dan cenderung merusak dan telah menjadi suatu kebiasaan yang membudaya.
Sehingga melanggar norma-norma yang berlaku dan mempengaruhi kebudayaan bangsa
indonesia yang ketimuran. Hal
tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia
keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai
perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas
tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan.
Tetapi tidak semua kebudayaan asing yang
masuk ke indonesia bersifat negatif, karena ada juga sisi positif dari masuknya
budaya asing tersebut.
Kebudayaan Asing di Indonesia
Bangsa
Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati
diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat
baik.
Tapi
bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke
Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena
terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa
meninggalkan adab bangsanya.
Kebudayaan
asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar
benua), ke Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu
kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di
Indonesia.
Dalam
hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi
dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang
cenderung ke barat-baratan (westernisasi).
Dampak Kebudayaan Asing di Indonesia
Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh
tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,
ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-nilai
nasionalisme terhadap bangsa.
Dari sekian banyaknya budaya asing itu
jika kita amati ada juga yang membawa nilai-nilai positif yang terselip
didalamnya diantaranya :
a.) Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya
modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap
masyarakat yang semula irasional
menjadi rasional.
b.)
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk
berpikir lebih maju.
c.) Bertambahnya
Keragaman Budaya
Bertambahnya keragaman budaya mulai dari dunia
musik, olahraga, hingga berbagai kebudayaan/ kesenian lainnya.
d.) Tingkat Kehidupan Yang Lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi
alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha
mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Namun, selain dampak
positif di atas kita juga tidak dapat mengesampingkan banyaknya dampak negatif
yang didapat dari maraknya budaya asing ini antara lain :
a.) Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan Industri yang pesat
membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat
melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan
banyak pilihan yang ada.
b.) Sikap
Individualisme
Masyarakat merasa dimudahkan
dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan bantuan
orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial.
c.) Gaya Hidup
Kebarat-baratan
Tidak
semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Contoh budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada
orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu
barat dibandingkan tarian dan lagu Indonesia. Hal ini terjadi karena kita
sebagai penerus bangsa tidak bangga bahkan acuh terhadap sesuatu warisan
peninggalan bangsa.
d.) Kesenjangan
Sosial
Apabila dalam suatu komunitas
masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi
dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan
individu lain. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial yang memungkinkan dapat
merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
Dengan
dampak di atas, tindakan apa saja yang diperlukan untuk menyaring budaya asing?Berbicara tentang tindakan tentu kita langsung berfikir akan langkah/ aksi dalam menyikapi keadaan yang sudah menjadi realita tersebut. Sekalipun tak semua budaya asing itu membawa dampak negatif ternyata kita juga perlu melakukan filterisasi terhadap budaya asing yang bersifat positif sekalipun diantaranya:
1. Pembekalan moral dan nilai – nilai religious sejak dini.
2. Mengenalkan, mengajarkan, dan
senantiasa memelihara rasa nasionalisme mulai dari hal-hal terkecil yaitu membiasakan
memakai produk dalam negeri, mengembangkan minat dalam mempertahankan kesenian
daerah dan sebagainya.
3. Memperkuat kinerja Lembaga Sensor
Film dan Indonesia Security Incident
Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII).
4. Filterisasi diri dalam menyeleksi
budaya yang dianggap menyimpang dari susila kapan saja dan dimana saja kita
berada.
5. Pengawasan diri terhadap pengaksesan
situs internet, acara televisi dan pergaulan terutama bagi yang masih di bawah
umur.
Terkait
dengan aspek ketahanan bangsa dalam hal maraknya budaya asing ini (westernisasi)
dan untuk mendukung tindakan-tindakan di atas diperlukan semangat kebangsaan,
kepedulian berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang berbudaya dan
bermartabat, mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya
malu, keuletan, kemandirian dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur
budaya dan kebudayaan yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari diri
sendiri, lingkungan, sampai pada tatanan nasional. Jadi untuk mendukung sebuah
ketahanan nasional kita harus bisa menjaga budaya dalam negeri kita sendiri dan
melestarikan budaya itu agar tidak punah dan di ambil negara lain. Misal dengan
membuat hak paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia bahwa itu
hasil karya kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengapa Etika Penting di dalam Aktivitas Bisnis?
Tugas Individu Etika Bisnis Nama : Carissa Zeta Ardani NPM : 11218499 Kelas : 3EA14 Apa itu Etika Bisnis ? Dengan etika yang baik, secara ot...
-
Analisis tentang Kebudayaan Luar Sudah kita ketahui bersama bahwa globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam perad...
-
Nama : Carissa Zeta Ardani NPM : 11218499 Kelas : 3EA14 Materi 1 : “STUDI KASUS KORUPSI PT. JIWA...
-
Tugas Individu Etika Bisnis Nama : Carissa Zeta Ardani NPM : 11218499 Kelas : 3EA14 Apa itu Etika Bisnis ? Dengan etika yang baik, secara ot...